Gunung Prau merupakan salah satu gunung terfavorit bagi para pendaki terutama buat para pendaki pemula. Penampakan Golden Sunrise Gunung Prau begitu memikat yang konon katanya menjadi salah satu spot terbaik untuk melihat matahari terbit terindah se Asia Tenggara. Selain itu,Gunung Prau juga mudah di daki bagi semua kalangan. Banyak juga yang bilang,di Gunung Prau banyak pendaki cantik. Pada Pendakian saya kali ini apakah bakal ketemu dengan pendaki cantik di Gunung Prau.
Dari judulnya saya menulis Pendakian Gunung Prau diterjang badai pasir,inti dari judul tersebut ialah keresahan saya & team ketika mulai start hingga sampai puncak di sambut dengan kondisi track yang kering menyebabkan pasir dan debu berterbangan. Di tambah jalur yang padat penuh sesak menambah situasi di jalur hingga puncak penuh debu & pasir berterbangan,tentunya sangat membahayakan pernafasan. Lalu bagaimana nasib para pendaki cantik,kasihan donk yah make Up nya berubah menjadi debu & pasir yang menghiasi muka para pendaki cantik.
Biarkan saja para pendaki cantik itu merapihkan make-up nya
PENDAKIAN GUNUNG PRAU TERDAPAT BEBERAPA JALUR,PATAK BANTENG DAN DIENG WETAN JADI YANG TERFAVORIT
Jalur Pendakian Gunung Prau via Patak Banteng
Jalur ini merupakan jalur favorit para pendaki, selain jarak tempuh yang pendek, juga berada tepat di tepi jalan raya. Cukup naik angkutan umum dari Wonosobo,sudah pasti akan direkomendasikan untuk melalui rute ini. Basecamp ini terletak di Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Jalur Pendakian Gunung Prau Via Dieng Wetan
Base camp Dieng wetan beralamatkan di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, merupakan salah satu jalur pendakian favorit selain Patak Banteng karena dekat dengan obyek wisata dieng, lokasi base camp berdekatan dengan penginapan Bu Djjono yang sudah terkenal di kalangan para Backpacker
Jalur Pendakian Gunung Prau via Kali Lembu
Jalur Pendakian ini akan bertemu dengan jalur pendakian dari Dieng Wetan dan Dieng Kulon. Rute ini lebih landai daripada rute Patak Banteng. Basecampe Kali Lembu tidak berada jauh dari basecamp Patak Banteng, Basecampe ini terletak di Desa Kalilembu, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Berada di atas desa Patak Banteng apabila datang dari arah Wonosobo.
Baca Juga : Transportasi Umum Dari Jakarta Menuju Dieng
Jalur Pendakian Gunung Prau via Dieng Kulon (Dwarawati)
Ada yang menyebutnya dengan rute Dwarawati, kareana memang terletak dekat dengan Candi Dwarawati. Bila hendak menuju ke lokasi basecamp ini, cara termudah adalah dengan mencari objek wisata Candi Dwarawati. Terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Jalur Pendakian Gunung Prau via Wates
Pendakian Gunung Prau via Wates, jalur pendakian termasuk dalam kategori landai, sehingga waktu tempuh bisa sekitar 3 jam untuk jarak sekitar 4,7 KM. Basecamp Wates terletak di Desa Wates, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung. Bukan hanya Wonosobo dan Banjarnegara saja Pendakian Gunung Prau di mulai,buat kami dari arah Kabupaten Temanggung juga bisa
Jalur Pendakian Gunung Prau via Campurejo
Jalur ini jarang diketahui karena baru dibuka oleh reka-rekan Swambin Jungle Trekking Club. Basecamp Pendakian Gunung Prau via Campurejo ini terletak di Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung.
Baca Juga : Sensasi Camping Di Telaga Cebong Dieng
Dari semua jalur Pendakian Gunung Prau yang resmi,jalur Patak Banteng dan Dieng Wetan menjadi terfavorit bagi para pendaki. Dan saya merekomendasikan,menurut pengakuan para pendaki yang saya telusuri,mereka yang lewat via Dieng Wetan tidak mengalami kondisi track yang kering dan berbebu,berbeda dengan apa yang saya alami,eh bukan saya saja tapi semua para pendaki yang lewat via Patak Banteng mengalami hal yang serupa yang itu berdebu dan pasir yang berterbangan. Melakukan Pendakian Gunung Prau saat musim kemarau via Patak Banteng sangat tidak di rekomendasikan.
PENDAKIAN GUNUNG PRAU NIAT NYA CUMA BERDUA EH KETEMU PENDAKI KECEH DARI JONGGOL
Dengan itinerary yang telah buat berencana untuk melakukan Pendakian Gunung Prau hanya berdua dengan partner trip kali ini Aminahsari dan memulai start dari terminal Cileungsi Bogor kamis 16 Agustus 2018 dengan bus Po Sinar Jaya.
Banyak sekali rombongan pada waktu itu yang juga sama akan melakukan Pendakian ke Gunung Prau. Kali ini bukan pendaki cantik yang saya temui di terminal Cileungsi Bogor,melainkan rombongan pendaki emak-emak dengan gaya kekinian lengkap dengan peralatan ala-ala anak gunung.
Jam 5 sore Bus pun melaju menuju terminal Mendolo Wonosobo. Sedikit informasi tambahan,Terminal Mendolo Wonosobo adalah titik dimana berkumpulnya para pendaki dari berbagai daerah sebelum melanjutkan perjalanan. Bukan hanya Pendakian ke Gunung Prau,terminal Mendolo Wonosobo juga di jadikan sebagai titik kumpul para Pendaki ke Gunung Sumbing dan Sindoro. Ketika weekend tiba atau musim pendakian,terminal Mendolo Wonosobo akan di penuhi para pendaki Gunung Prau,Sumbing dan Sindoro dari berbagai daerah.
Jumat 17 Agustus 2018 jam 5 pagi,sampai juga di terminal Mendolo Wonosobo. Menggingat saat itu ialah hari kemerdekaan Replubik Indonesia yang ke-73,tak lupa mengheningkan cipta dalam hati sambil mengenang jasa jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.
Sambil menunggu pagi,itinerary selanjutnya ialah langsung menuju basecamp Patak Banteng,tiba-tiba datang seorang pria muda dan pendaki cantik untuk melakukan pendakian bersama. Kebetulan mereka berdua ini baru pertama kali Pendakian ke Gunung Prau,tanpa pikir panjang saya “iya” kan ajakan mereka,biar partner trip pendakian kali ini (aminah) ada teman ceweknya. Rupanya kita ini satu bus ketika berangkat dari terminal Cileungsi dan mereka berasal dari arah Jonggol.
PENDAKIAN GUNUNG PRAU JANJI PERGI SELAMAT PULANG SELAMAT
Dengan mengunakan Microbus jurusan Wonosobo-Dieng,jam 9 pagi kita langsung menuju basecamp Patak Banteng kecamatan Kejajar dengan tarif 20K per orang. Sepenjang perjalanan seperti biasa,pemandangan alam dataran tinggi Dieng begitu mempesona. Ditambah gagahnya penampakan gunung Sumbing dan Sindoro dari kejauhan. Meskipun ini yang kesekian kalinya saya berkunjung ke Dieng,seakan tidak ada kata bosan untuk berkunjung ke tempat yang sejuk dan romantis ini.
Tiba di basecamp Patak Banteng langsung pemanasan sambil melengkapi perbekalan dan surat izin SIMAKSI. Tiket SIMAKSI sendiri cukup murah hanya 12500K per orang dan tiap kelompok akan mendapatkan peta pendakian dan trash bag untuk mengangkut sampah.
Bismilah kita ucapkan,semoga Pendakian Gunung Prau kali ini tidak terjadi apa-apa,pergi selamat pulang juga harus selamat,itu adalah janji saya kepada (aminah). Cuaca dingin yang meliputi dataran tinggi Dieng,bahkan viral di media social sebuah fenomena embun menjadi es menjadi kekhawatiran sendiri. Yang saya khawatirkan ialah,dia terkena serangan AMS atau Acute Mountain Sickness (Penyakit Ketinggian),maklum ini adalah pendakian pertama buat dia.
PENDAKIAN GUNUG PRAU VIA PATAK BANTENG,TRACK BERDEBU DAN BERPASIR BANYAK DI TEMUI PENDAKI BERTOPENG
Bukan pendaki cantik yang saya temui,tapi pendaki bertopeng. Kok bisa….!!! Kasihan mereka para pendaki cantik,sudah dandan cantik ala-ala tapi wajahnya di penuhi dengan debu. Dosa apa mereka?? yang dosa bukan mereka tapi kita,harusnya kita sebagai pendaki lelaki sejati harus sedia setiap saat tissue basah untuk membantu membasuh muka/wajah mereka para pendaki cantik. Dengan begitu pesona yang terpancarkan dari para pendaki cantik tetap bergelora. Masker,buff dan tissue basah menjadi barang primadona kala itu. Dengan kondisi track Patak Banteng yang berdebu,membuat siapa saja para pendaki dikit dikit teriak “Tissue basah donk…..!!!!
JALUR PENDAKIAN GUNUNG PRAU VIA PATAK BANTENG,HARUS BANYAK BERSABAR DAN TAWAKAL
Yang kita ketahui jalur Patak Banteng memang yang paling berat dari jalur resmi lainnya. Meskipun berat,jarak tempuh dari basecamp hingga sampai puncak terlampau paling singkat dengan waktu normal 2 jam. Terlebih jika Pendakian Gunung Prau di lakukan saat musim pendakian tiba. Kuncinya cuma dua,banyak banyak bersabar dan tawakal.
Rintangan tersebut bukan hanya debu,pasir dan antri dengan pendaki yang naik turun. Melainkan tidak ada bonus,dengkul sedagu dan licin jika saat musim penghujan. Banyak loh teman-teman para pendaki wanita yang pernah melakukan Pendakian ke Gunung Prau naik dan turun via jalur Patak Banteng.
Ketika mereka turun lewat jalur tersebut,banyak yang terpeleset karena licin,karena sudah terlanjur celana kotor. Mereka juga mengakuinya turun dengan gaya prosotan. Ngaku aja deh buat kamu yang pernah mendaki Gunung Prau ketika turun asyik main prosotan.
PENDAKIAN GUNUNG PRAU DEMI MENGEJAR GOLDEN SUNRISE YANG ROMASTIS
Coba bayangkan,cowok mana yang tidak romantis mengajak wanita untuk melihat penampakan matahari terbit (Sunrise) yang sudah mendunia di puncak Gunung Prau. Kalau kamu (Wanita) menemukan sosok pria tersebut,kamu adalah (Wanita) yang paling beruntung di dunia. Bahkan mereka (Pria) rela loh,memikul berat beban bawaannya,sementara kamu (Wanita) hanya membawa yang ringan-ringan demi mengajak kamu (Wanita) ketempat se romantis ini seperti di puncak Gunung Prau. Kisah tersebut banyak di lakukan para (Pria) demi memikat hati (Wanita) dengan embel-embel matahari terbit terindah,terbaik se Asia Tenggara.
Lalu bagaimana nasibnya jika tidak mendapatkan Sunrise,misalnya cuaca berkabut atau hujan !!!
Jangan kegok,Gunung Prau bukan hanya Golden Sunrise yang di tawarkan. Masih ada bukit teletubies dan hamparan bunga Daisy yang bisa memanjakan mata pasanganmu. Dijamin pasangan mu akan berkata….??
Caaapppeekk AA…Jauh-jauh kesini Eh Gak Dapat Sunrise…..!!!!!
PENDAKIAN GUNUNG PRAU BANYAK YANG BEREBUT SPOT TERBAIK MENDIRIKAN TENDA
Mungkin 4 jam waktu yang di habiskan untuk bisa sampai puncak. Sudah tidak sabar untuk segera menggelar tenda,masak memasak dan istirahat.
Itulah yang yang terpikirkan oleh kita untuk segera tiba di Puncak Gunung Prau,harapan kita biar dapat spot terbaik. Terinspirasi dari bertebarnya foto-foto di Instagram ketika membuka tenda langsung berhadapan dengan Sunrise. Kita pun demikian tidak mau kalah,mencoba mencari spot seperti itu.
PENDAKIAN GUNUNG PRAU,MELAWATI MALAM DI PUNCAK YANG PENUH DRAMA DAN TENDA PUN BERGOYANG
Karena terlalu berambisi untuk dapat spot seperti itu,kita tidak memperhatikan keselamatan. Melewati malam yang penuh drama,hampir saja tenda terbang terbawa angin,frame pada copot dan tenda pun bergoyang di tambah hawa dingin yang begitu menusuk entah berapa suhu pada saat itu. Sesekali keluar untuk memperbaiki tenda dengan tangan dan kaki yang sudah gemetar karena ke dinginan. Namun tetap saja,hembusan angin dan pasir tetap menggoyahkan tenda yang sudah dirikan.
Sambil meratapi,melihat jam berharap cepat pagi dan semoga badai angin dan pasir ini cepat berlalu. Kondisi Ami yang sudah menggigil kedinginan makin membuat suasana menjadi takut. Terus berdoa dan terus berdoa sambil memperhatikan kondisi si Ami,takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.
Di luar rencana, ini adalah kesalahan terbesar yang saya lakukan dalam pengalaman pendakian. Untuk mendapat kan spot terbaik mendirikan tenda,alangkah baiknya memperhatikan unsur keselamatan. Dan Alhamdulillah,kita melewati malam yang penuh drama badai angin dan pasir bisa kita laluinya.
PENDAKIAN GUNUNG PRAU,JANJI AKAN MEMBAWAMU MELIHAT MATAHARI TERBIT KE TEMPAT ROMANTIS INI
Alarm berbunyi,terdengar juga dari luar tenda suara para pendaki lain yang riuh ramai menyambut detik detik moment romantis penampakan matahari terbit atau yang lebih populer dengan sebutan Golden Sunrise Mt Prau. Dengan begitu,moment tersebut ialah inti dari Pendakian Gunung Prau kali ini. Saya pun masih sibuk memperbaiki tenda yang habis di terjang badai angin dan pasir semalaman.
Terlihat ramai sekali para pendaki yang sudah siap dengan kameranya untuk mengabadikan moment tersebut. Tidak mau ketinggalan,kita juga sibuk mengabadikan moment tersebut. Tapi fokus saya bukan ke Golden Sunrise nya melainkan memperhatikan si Ami,apakah dia senang atau biasa saja. Ini adalah Janji dan alasan saya mengajak nya ketempat seromantis ini
PENDAKIAN GUNUNG PRAU,TENDA DI PENUHI PASIR
Efek dari badai angin dan pasir semalaman,tenda kita di penuhi pasir. Bukan hanya tenda kita saja,melainkan tenda tetangga para pendaki juga mengalami hal yang serupa. Entah dari mana masuknya pasir-pasir tersebut. Logistik,pakaian sampai muka di penuhi pasir. Padahal posisinya tidak di luar,melainkan di dalam. Masak memasak pun masih di penuhi pasir, mau bagimana lagi tidak boleh manja. Apapun kita santap meski di bumbui pasir Gunung Prau.
Tidak berlama-lama kita di puncak Gunung Prau mengingat sore hari kita harus kembali pulang ke Jakarta. Ini adalah moment termalas bagi semua pendaki yaitu packing atau beres-beres. Di tambah semua kotor karena pasir jadi semakin malas.
Baca Juga : Detik-Detik Matahari Terbit Di Puncak Bukit Sikunir
Setalah semua rapi,kita langsung putuskan segera kembali ke Terminal Mendolo untuk pulang ke Jakarta. Rute yang kita ambil masih sama yaitu rute jalur Patak Banteng. Karena sudah terbiasa macet atau antri sama seperti ketika pas naik. Kita lalui dengan menikmatinya,karena di galery Hp sudah dapat apa yang kita mau.
Yakin dan pasti tujuan pertama ketika turun yang di cari ialah toilet atau kamar mandi. Mau gunung manapun yang di cari pasti toilet dan kamar mandi. Masa iya pulang kembali ke rumah dengan kondisi kucel kumel. Apalagi para pendaki cantik,gak afdol kalo bibir belum di kasih gincu dan pipi belum di poles bedak. Sementara buat pendaki ganteng malah tidak perduli,justru jika keliatan kucel kumel. Akan terlihat wibawanya dan menunjukan sebagai pendaki sejati di tambah aksesoris perlengkapan pendakian.
Info yang saya dapat,para pendaki yang mendaki Gunung Sumbing & Sindoro juga mengalami hal yang serupa yaitu berpasir dan berdebu efek dari musim kemarau panjang.
SEBELUM MELAKUKAN PENDAKIAN GUNUNG PRAU,PERHATIKAN TIPS BERIKUT INI
- Jika dari arah Jakarta dan Bandung dengan menggunakan transportasi umum,alangkah baiknya memesan tiket pulang terlebih dahulu di terminal Mendolo Wonosobo sebelum memulai pendakian.
- Di Gunung Prau tidak terdapat air. Sebaiknya mempersiapkan air yang cukup
- Jangan gelar tenda yang bisa membahayakan keselamatan
- Jangan buang sampah sembarangan
- Masker & Buff akan sangat berguna jika pendakian di lakukan di musim kemarau
Jadi bagaimana,tertarik melakukan Pendakian Gunung Prau saat musim kemarau !!!
mantap betul….!!! 👍👍👍
akhirnya gue jadi tau mantul itu apah ? Mantap Betul hahaha
aduh sunrisenya indah banget
memang sudah fenomenal kan
Parah! Demi sebuah golden sunrise tanpa memperhatikan lokasi camping. Hahaa
Tendanya gak kenapa2 kan bang! Mahal tenda 😂😂
hahahaha tenda aman bro,cuma hati sedikit pucet,
mana nih kontent Lawu nya
Salam Mas Bro
Momen 17an buat naik memang selalu rame tuh
Hati2 tuh sama urusan tenda.
Apalagi kalo sewa
Mauliate
Terimakasih
yoi bro…
Usually, I never comment on blogs but your article is so convincing that I never stop myself to say something about it. You’re doing a great job Man. Best article I have ever read
Keep it up!
Thx for Your blog Walking 😁
Terakhir ke Prau waktu honeymoon (honeymoon ke gunung, aneh :p) dingin banget emang parrahh.. tapi sunrise nya emang keren bangett, paling keren diantara gunung-gunung lain menurutku.
konon katanya the best sunrise trebaik se asia tenggara versi majalah lonely planet
Prau emang sunrise super keren…….belum ada yang ngalahin kayaknya. Sempet foto dengan background bunga Daisy gak mba?
bunga daisy kan icon nya Mt Prau. Tak kan terlewatkan donk
Walah, la jalan siang-siang.. Jelas berdebu.. hehe
Kalau saia ke Prau nggak pernah siang berangkat.. Baru 2 kali dan perjalanan malam semua..
Di puncak enjoy sunrise, tinggi dikit terus turun lewat jalur lain (Dieng)..
Pas pagi aja kalau angin kenceng pasirnya terbang..
saya baru x ini loh berdebu. beda deng pendakian prau sebelum nya