Terdiam sejenak saya membayangkan apa yang akan saya alami selama camping di Telaga Cebong sendirian nanti,kira-kira bakal ketemu mahkluk halus gak yah !!! Atau mungkin ketemu serangga aneh yang tidak pernah saya temui sebelumnya. Saya itu paling takut dan geli kalau berjumpa apa lagi sampai tatapan mata dengan serangga-serangga yang berbentuk aneh.
Oia ini adalah kelanjutan cerita dari perjalanan Solo Backpacker saya ke Dieng,buat yang belum baca silahkan klik Solo Backpacker Ke Dieng Dengan Bus Umum
Sebenarnya cerita liburan kali ini tepat pergantian tahun 2017 ke 2018 yang lalu,cuma saya masih cupu belum percaya diri untuk menulisnya dan baru terwujud sekarang maklum blog baru,oia salam kenal dari saya. Perjalanan ini pun menceritakan liburan saya ala solo traveling/backpacker ke Dieng dengan bus umum dan berbagi pengalaman tentang camping sendirian saya demi menyaksikan langsung matahari terbit pertama di tahun 2018 di puncak bukit Sikunir.
Berbicara tentang camping di alam bebas pasti semua suka apalagi membawa keluarga atau pasangan yang bisa menghangatkan jiwa. Namun apa yang terjadi jika memutuskan untuk camping seorang diri. Sugestinya pasti takut apalagi kalau campingnya di tengah-tengah hutan tanpa ada orang di sekitar kita. Boro-boro untuk mencobanya ? untuk memikirkannya saja sudah down duluan. Cuma ada satu manusia yang bisa melakukan itu. Ialah Tarzan aaauuuuuooooooo yang berani hidup sendiri di tengah hutan,bahkan lebih anti mainstreamnya lagi. Tarzan tidak camping dengan tenda melainkan camping di atas pohon.
Camping rame-rame itu pasti seru abis,dalam satu team kita bisa menghabiskan momen ruang outdoor bersama-sama,memandangi langit yang penuh bintang bersama-sama,melakukan banyak hal gila bersama-sama. Dan biasanya pasti membagi tugas masing-masing,seperti tugas memasak,mengambil air,mencari kayu kering buat api unggun dan sebagainya. Untuk masalah ke amanan dan potensi bahaya pun bisa di tekan jika camping bersama-sama.
Tapi,saya percaya. Dalam dunia percampingan sebetulnya tidak ada aturan kalau camping itu harus di lakukan secara bersama-sama. Malah ada baiknya kita mencobanya untuk pergi camping sendirian. Setidaknya sekali seumur hidup. Cateeeett !!!!
Akhirnya atas dasar itu saya ingin menciptakan pengalaman baru. Tapi tenang dulu,camping sendirian yang saya lakukan ini bukan di tengah hutan atau gunung yang biasa di lakukan pada saat kita mendaki. Melainkan Camping di sebuah tempat khusus yang di sediakan oleh pengelola. Jadi jangan takut ketemu hewan buas ataupun bertatapan langsung dengan mpuknya hutan (Tarzan). Di jamin. Barang siapa yang mencoba camping disini pasti bakal teriak lagi lagi lagi dan lagi. Nama tempat untuk camping itu ialah Telaga Cebong Desa Sembungan Dieng.
“Namanya unik yah bang…!!! Cebong kan sahabatnya kodok. Wooooyy bukan sahabat kodok tapi sesepuhnya kodok, Eaaaallaah sesepuh,sebelum menjadi kodok kan harus jadi kecebong dulu kan bang !!!”
Sejarah Telaga Cebong !!!
Telaga Cebong merupakan sebuah telaga vulkanik yang terbentuk dari letusan Gunung Prau Purba sejak ribuan tahun yang lalu. Selain berguna untuk keperluan wisata,Telaga Cebong juga sering di gunakan sebagai sumber air oleh para petani setempat. Telaga Cebong tersebut berada di desa teritinggi di Pulau Jawa,tepatnya nama desa itu ialah Desa Sembungan.
Perjalanan Menuju Telaga Cebong !!!
Setibanya saya di Dieng lebih tepatnya tugu Dieng,saya berencanana untuk mampir dahulu sebentar untuk mampir ke komplek Candi Arjuna,sekalian kangen dan mau peluk mesra candi tersebut sambil mengingat memori 2015 yang lalu,dimana saya bisa menjadi Tour Leader yang membawa rombongan trip Dieng dari Jakarta meskipun hanya membawa 5 orang hahahaha. Tapi langkah saya terhenti ketika mendengar celetukan manis dari bibir pengunjung lain yang katanya ???
“Nanti malam ada acara pelepasan lampion loh…. dan perayaan pergantian tahun dengan hiburan musisi band lokal Dieng”
Kayaknya seru nih Jadi ingat event Dieng Culture Festival ??? Bagaimana jika nanti malam saja saya kembali ke sini lagi,pikir saya !!!! Oke akhirnya saya tidak jadi melepas rindu dengan sang Arjuna,tapi tenang nanti malam saya akan datang kembali dan membelai mu.
Itinerary Yang Hilang !!!
Jauh-jauh sebelum hari H,saya sudah menyiapkan itinerary saya disana mau kemana saja. Selain itinerary utama saya Camping di Telaga Cebong dan menikmati matahari terbit pertama di tahun 2018 Golden Sunrise di Sikunir. Saya juga memasukan beberapa daftar list yang akan saya kunjungi.
- Komplek Candi Arjuna
- Batu Ratapan Angin
- Jembatan Merah Putih
- Telaga Warna
- Petak 9
- Kawah Sikidang
Jadi saya akan menyewa motor yang akan saya gunakan untuk mengeksplore Dieng. Sesuai dengan perjanjian dengan pihak penyedia jasa penyewaan motor,deal 75K untuk durasi 12 Jam. Harga tersebut harga normal dan memang masih masuk akal. Namun harga itu berubah secara mendadak ketika saya sudah tiba di Dieng. Saya menghubungi pihak penyedia tersebut ketika mau langsung saya pakai untuk eksplore Dieng. Dari harga kesepakatan 75K berubah menjadi 150K untuk 12 jam. Nah loh….? Kok gak ngomong di awal sih Mas bro,malah dadakan kaya begini. Tau begini kan saya bisa mati gaya,rencana saya mau pose-pose begini begitu di tempat wisata yang akan saya kunjungi bisa gagal total. Kenapa gak melakukan pemberitahuannya dari awal,kalau dari awal kan saya bisa cari jasa penyewaan lain. Alasannya begini ???
“Map mas…..saya tidak tahu posisi mas ? sekarang itu long weekend apa lagi malam pergantian tahun. Terus yang mencari sewa motor bukan mas aja !!!! Mas cari tempat lain aja yang sesuai dengan dompet mas”
Baca juga : Solo Backpacker Ke Semarang
Saya juga tau kalllleeessss kalau sekarang malam pergantian tahun,bukan malam pertama. Okelah saya juga bisa jalan kaki tanpa harus menyewa motor nada kesal. Selang berapa menit Eh..capek juga ya jalan kaki apalagi beban tas yang saya bawa ini ukuran tas caril 85L. Sambil mengendong tas yang berat dan berharap ada orang baik yang mau meberikan saya tumpangan. Justru malah banyak tukang ojek yang suit-suit manja ke saya sambil menwarkan jasanya.
“Ayo mas mau kemana ? ta antar yooooooooo…..”
Pakai jasa ojek gak yah. Jadi ingat cerita teman pernah naik ojek dari Dieng ke desa Sembungan itu kena 75K sekali jalan woooww mahal syeeekkaallii seperti itukah ojek jaman now. Akan tetapi dari pada saya capek dan harus mengejar waktu,lebih baik saya putusakan mencoba untuk menawar. Penawaran kali ini bener-benar sengit,lebih sengit dari pilpres 2015 yang lalu.
“Pak deh,sampai Desa sembungan piro pak deh,ucap saya. 80 ribu mas,jauh loh mas 15 kilo,memang sudah tarifnya segitu…..
“Yang bener aja pak deh pura-pura bego acting sedikit seakan-akan ini pertama kalinya saya ke Dieng. Gak bisa kurang pak deh,Ucap saya sambil memelas !!! 75 mau…kata Pak deh tukang Ojek ???
“Anjiiirrrr cuma turun goceng !!!! Kurangin lah pak deh masa segitu makin memelas….!!!
“60 ribu mau gak ?? Tawaran Pak deh. Masa segitu mahal banget ????? Saya sengaja tidak menawarkan harga hingga sampai di angka 40 ribu”
Pak deh pun masih memberikan harga 50 terus turun 45 dan deadlock di angka 40 ribu. Masih mau gak mas,kalau ndak mau cari ojek yang lain ajah. Nah kesempatan saya buat menawar dengan jurus andalan yaitu berbohong.
“Pakdeh baru saja saya kemarin baru dari sini,saya naik ojek sampai desa Sembungan itu cuma 25 ribu padahal bohong masa sekarang saya kena 40 ribu. Bagaimana Pak deh mau gak 25 ribu,kalau gak mau ya sudah saya cari ojek lain sambil jalan kaki meniggalkan tukang ojek tersebut. Tiba-tiba saya di panggil lagi,Pakdeh tukang ojek tersebut langsung minta pendapat ke tukang ojek yang lain.dan taraaaaaaa deal 25 ribu hahahahahahah. Dari pada saya jadi korban modus lebih baik saya yang modus”
Dengan di antarkannya saya sampai desa Sembungan oleh tukang ojek tersebut. Otomatis itinerary saya hilang seperti berkunjung ke Batu Ratapan Angin,Petak 9 dan lain-lain. Dalam perjalanan cuma bisa menahan hasrat untuk bisa selfie gembira di tempat tersebut. Padahal ini yang ke 3 kalinya saya ke Dieng,namun belum sempat ke tempat tersebut,pikir saya mungkin besok masih ada waktu untuk mengejar itinerary yang hilang hari ini.
Menyesal……Tukang Ojek Yang Saya Anggap Sebagai Tour Guide !!!
Apa sih makna perjalanan tanpa melakukan sebuah riset,jangan hanya riset di Google aja kita harus juga melakukan riset langsung dengan penduduk lokal. Biar kita lebih tahu fakta yang sebenarnya bukan fakta yang kita dapat dari dunia maya. Sepanjang perjalanan si Pak Deh tukang ojek banyak bercerita tentang Dieng. Mulai dari sejarah,potensi wisata,hingga jenis tanaman,kuliner,dan lain-lain. Di moment itu saya dapat pengetahuan lebih banyak lagi tentang Dieng,kebetulan yang saya dapat itu langsung dari sumbernya penduduk lokal. Pak deh tukang ojek juga bercerita kalau nanti malam ada acara perayaan pergantian tahun di komplek Candi Arjuna, Jadi jangan lewatkan mas,kalau sempat datang aja,gratis ini kok mas. Cerita dari pakdeh tukang ojek sama persis apa yang saya dengar dari wisatawan lain sebelum saya mau ke Candi Arjuna.
“Matur Suwon Pakdeh infonya….”
Saat ini saya lagi penasaran dengan Telaga Cebong,saya tau Telaga Cebong bisa di jadikan tempat camping ketika saya baru turun dari Sikunir 2015 yang lau.
“Lah… tau di Telaga Cebong bisa camping,ngapain juga kita mesti mahal-mahal nyewa homestay segala,tau begini kita bawa tenda terus camping disni”
Itu pikiran saya 2015 yang lalu karena kurang riset sebelum melakukan perjalanan. Karena penasaran ingin mencoba camping disini,makanya saya memasukan camping di Telaga Cebong sebagai itinerary utama saya.
Pak deh tukang ojek dengan senang hati menceritakan sejarah Telaga Cebong. Kata beliau,dahulu di Telaga Cebong itu banyak kodoknya makanya warga setempat menamakan telaga ini dengan nama Telaga Cebong.
“Ooohh jadi banyak yang membudidayakan Kecebong donk Pakdeh…???”
Eit ntar dulu,budidaya kecebong sambil mikir keuntungan nya apa an yah…Pakdeh malah tertawa,Pakdeh tukang ojek juga dengan baiknya mengantarkan saya ke spot terbaik untuk mendirikan tenda.
“Kalau ternyata endingnya begini saya menyesal telah bohong ke beliau biar bisa dapat harga 25 ribu. Terima kasih Pakdeh semoga di beri kesehatan terus dan di mudahkan rizkinya Amin…”
Kenalan Dan Bertemu Dengan Superhero !!!
“Ya sudahlah tidak usah di pikirkan,sekarang cari lahan saja dulu,kalau lahan sudah dapat tinggal minta bantuan orang lain untuk mendirikan tenda”
“Ngoffee dulu ah sambil menikmati pemandangan Telaga Cebong yang sedang berkabut”
“Yang kaya begini nih,setelah melihat orang kesulitan mencari lahan baru deh tersadar…!!!”Dia juga membantu saya untuk mendirikan tenda,setelah tenda berdiri saya langsung di ajak makan olehnya dan disuruh mencoba mencicipi masakannya.“Saya menyebutnya dengan You Are My Superhero…!!!“
”Pas banget dia bawa motor,kali aja bisa saya pinjam untuk entar malam ke Candi Arjuna”Bang !!!! Saut saya ? Nanti malam abang mau kemana ?? Dia menjawab,tidak kemana-mana ? mang kenapa ??
“YESSSSS !!! beruntung di pertemukan orang seperti ini,kejutan tidak terduga yang tidak saya bayangkan sebelumnya”
“Trik solo backpacker/solo Traveling jangan takut atau malu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar…”
“Biasanya kan kalau di tempat-tempat wisata itu harga jajajan pasti mahal ? Tapi apa yang saya alami kali ini justru bikin saya kagum dengan penduduk sekitar,mereka tidak menfaatkan situasi demi mendapatkan keuntungan yang banyak,saluuutttt“
“Apa yang mereka perbuat ya ? Ah mungkin mereka lagimesumatau mungkin juga pasangan itu lagi upacara penurunan bendera,atau mungkin juga mereka lagi bermain petak umpet”
“Malam yang tak akan pernah saya lupakan. Melewatkan malam pergantian tahun tanpa teman,kerabat ataupun kekasih,tapi saya bisa melaluinya dengan penuh kebahagian dan ada rasa terharu sedikit MEWEK mengingat apa yang sedang saya lakukan disini”
Disana juga banyak kok yang menyewakan tenda,kalau gak salah 1 tendanya itu 150 ribu per malam,belum termasuk matras,kompor dan lain-lain.
Tiket masuknya juga murah,cuma 10 ribu saja dan 5000 untuk parkir kendaraan. Kalau yang mau camping kena tambahan 10 ribu per tenda sudah termasuk uang kebersihan. Dan dilarang membawa minuman keras,berbuat asusila dan merusak tanaman ataupun mencemarkan Telaga Cebong.
Selain camping,disini juga ada perahu yang bisa sobat sewa untuk keliling Telaga Cebong,atau pun bersantai ria sambil menikmati keindahan sisi lain desa Sembungan Dieng.
gak mesti kere kok 😀
Biar ngerasain alam aja, soalnya kalau menikmati homestay mah udah biasa. Siapa aja bisa
hahahahaha intinya sih bermat ala Backpacker kan mba 🙂
kirain saya campingnya bener bener sendirian dipinggiran telaga tanpa ada seorangpun ternyata di komplek perkemahan,.. hehe.. tapi manteblah kalo sendirian
Salam kenal 🙂
hahahahahaha kalo selain tempat khusus camping. mikir 2 kali dah
wah keren dan asyik juga mas tempat kampingnya, pengen dech jala-jala kesana juga
Pengen banget sih camping sendiri, tapi ndak punya alat camping. Hehe… Dan lagi sebagai perempuan, saya prioritas harus memikirkan keamanan.
Keep travelling!
pinjem punya saya juga bisa kok mba 🙂
Wahaha, modusin tukang ojeknya lucuuuk.. Duuuh ya, besok2 aku gitu deh😂😂😂
Aku baru sekali ngcamp di tlaga cebong 🙂
kalau gak kaya gitu tar di tembak donk harga nya 🙂
Seru juga ya camping di kawasan telaga, kalau aku lebih suka jalan-jalan ke kaki gunungnya
tapi di coba deh teh dan rasakan sensasinya 🙂
Camping di situ enggak harus kere, tapi karena memang pemandangannya luar biasa.. dan bisa hemat, hihihi
hahahaha ala backpacker ya teh 🙂
Ah jadi kangen ke Dieng lagi.
Alam Dieng emang ga ada matinya, semuanya bagus.
btw, pergantian tahun 2017-2018 kemaren aku juga camping sendirian ke gunung Sunda. dan baru di tuliskan beberapa bulan setelahnya haha.
Walaupun agak sepi di tenda tapi ternyata tidak semelarat itu kok. Justru Aku bisa lebih dekat dengan diri sendiri.
Gunung sunda itu daerah sukabumi bukan
seru juga ya camping di telaga cebong, hehe udah disana mah berasa gak sendirian ya mas hhe
recomend mba dari pada sewa homestay 🙂
hahahahaha nikmat yang tak terduga teh 🙂
Waduh seru juga ya ka camping sendirian gini. Kalau aku belom berani hahaha. Terakhir camping di bromo sm teman-teman kerja, yang rame aja serem. Hehehe perlu dicobain nih, minimal berdua suami klo skrg
Sesekali rasakan sensasi yang berbeda hehe
Kayak suami saya hobinya jalan2 atau naik gunung. Buat beliau itu me timenya. Hanya saja karena sekarang udah nikah jadi ga bisa sebebas dulu klo jalan2. Hihihi. Klau masih belum nikah beliau juga tipe yang berani juga kemping sendirian hihihi
Selagi muda manfaatkan waktu dengan asyik sendiri 😁😁
hahahha. triknya keren, bisa tuh buat modus in tukang ojek di tempat wisata. emang masalah umum back paker ya di transportasi, kalau gk cerdas nawar bisa kena kibul kita
BTW seru cerita pengalamannya, pengen sekali-kali ikut 😀
welcome gan,japri via email yak 🙂
Oalaaah ini telaga yg deket ke arah kalo mau naik ke sikunir yaaaa. inget aku skr. Pas naik dulu memang melihat ada telaga dan banyak tenda tp wkt itu ga tau namanya telaga cebong. 🙂
Aku pernah ngecamp jg di Telaga Cebong ini, tp ya ga sendiri jg sih. wkwkwkwk Mayan beku sih, tp paginya enak mo naik ke Sikunir sambil nenteng gorengan & kentang, ehehee
Jurus tawar menawarnya pake jurus mautnya ibu2 di pasar tuh hahahahahaha, tapi boleh juga idenya buat para backpacker kayak kita2 gini 😀
sebelum dicoba.. baca doa dulu kang :p
saya liat perjalanannya semua rata2 solo alias sendiri yah ala backpacker.. kereeen nih bisa dapat banyak pengalaman dan tantangan kalo sendiri
lebih greget bang kalo sendiri 🙂
gagal fokus sama foto fotonya, pemandangannya bagus banget
haduuuhhhh jadi kangen banget sama dieng hahaha.. emang gak bisa dibohongin ya dieng itu menitipkan rindu dengan caranya sendiri hahaha
Mantep pemandanganya, kapan ya bisa mampir kesana lihat dan merasakan pemandanganya secara langsung hehe
mas kalo saya berdua sama istri mau ke telaga cebong itu akses transportasinya apa ya? masak naik ojek bertiga heehehehehe
dan kalo dari telaga cebong mau ke bukit sikunir itu harus naik angkot lagi apa timggal jalan ?
I’m really impressed with your writing skills and also with the layout on your weblog. Is this a paid theme or did you customize it yourself? Either way keep up the excellent quality writing, it is rare to see a nice blog like this one today..