Pasar Malam Tradisional,Wisata Malam Yang Mulai Di Lupakan

Pasar Malam Tradsional

Buat kita yang terlahir di era 80-90 an,Pasar Malam Tradisional sudah menjadi primadona ketika malam tiba. Wisata Tradisional ini selalu memikat hati ketika pada masa kejayaan nya. Kincir Angin,Tong Setan,Komedi Putar atau pun Rumah Hantu siapa yang tidak lupa dengan wahana tersebut. Apa jangan-jangan di era tersebut kamu belum pernah mencobanya ? Lewat tulisan ini akan menceritakan bagaimana Pasar Malam Tradisional Wisata Malam Yang Mulai Di Lupakan.

Pasar Malam Tradisional Hidup Nya Seperti No Maden Suka Berpindah-Pindah Tempat

Pindah dari kampung satu ke kampung lainnya begitulah kehidupan para pemilik maupun pekerja di Pasar Malam Tradisional. Semua tergantung tingkat keramaiannnya,bisa sebulan,2 bulan bahkan lebih. Bahkan terkadang belum 2 minggu sudah pindah ke kampung lain karena tidak laku karena sepi pengunjung. Target pengunjung nya sendiri ialah anak-anak dan yang lebih menyedihkan lagi ketika di musim penghujan,akan sepi dari pengunjung karena lokasinya di tempat terbuka.



Pasar Malam Tradisional Tidak Memiliki Standar Keselamatan

Mungkin karena di kelola secara sedarhana,wahana yang ada di pasar malam tradisional tidak memiliki standart keselamatan khusus. Pada era nya meskipun tidak ada standart keselamatan khusus,Pasar malam tetap berdiri bahkan hingga saat ini.

Hampir Semua Wahana Yang Ada Di Pasar Malam Memakai Tenaga Manusia

Berbeda dengan wahana bermain modern yang kini tenaga penggeraknya menggunakan mesin (Robot),di pasar malam tradisonal hampir semua tenaga penggeraknya menggunakan tenaga manusia. Tenaga mesin pada umumnya di pakai hanya untuk penerangan,terdengar suara mesin (Diesel) berbahan bakar solar begitu bising ketika sudah memasuki area pasar malam,suara bising tersebut menandakan kita berada di area pasar malam tradisional.

Belum Bisa Membedakan Mana Kincir Angin Mana Komedi Putar Di Pasar Malam Tradisional

Wahana yang satu selalu menjadi primadona,bentuknya yang menjulang tinggi di tambah hiasan lampu menjadikan wahana favorit diantara wahanan yang lainnya. Alasanya pada waktu itu selain takut naik wahana yang lain juga ingin melihat pemandangan pasar malam dari atas.

Pasar Malam Tradsional
Pasar Malam Tradsional

Padahal hanya 1-2 putaran sudah seneng bangeettt !!!.  Dulu jaman saya kecil,wahana Kincir Angin saya menyebutnya sebagai komedi putar ? padahal komedi putar itu yang horizontal bukan yang vertical. Apakah ada yang berpikiran sama dengan saya ?

Komedi Putar Di Pasar Malam Tradisional Wahana Yang Monoton

Hampir mirip dengan kincir angin,namun berbeda ketika wahanan itu di mainkan. Jika kincir angin di putar secara Vertikal semetara komedi putar di putar secara horizontal.

Pasar Malam Tradsional
Komedi Putar Sepi Pengunjung

Buat saya ini wahana yang monoton karena hanya duduk di bangku yang bentuknya seperti kuda,pegangan dan di putar-putar. Sementara Kaka,Bapak,Ibu menunggu kita di pagar pembatas sambil da dah da dah……..

Rumah Hantu Pasar Malam Yang Selalu Bikin Takut

Dengan bangunan yang sedarhana,tetap saja ketika masih kecil sudah takut untuk memasukinya. Apalagi pada masa itu film legendaris Suzana selalu jadi momok yang menakutkan,rata-rata pekerja memakai pakaian ala ala suzana,kuntilanak,pocong dll yang bikin gemetaran,belum lagi suara efek musik yang di putar menambah suasana jadi menakutkan.


Padahal hanya sebuah lorong sempit dimana para pekerja yang memakai costum ala ala horror bertugas menakut-nakuti para pengunjung. Yang jadi pertanyaanya ? Kok dulu kita mau ya,antri beli tiket terus bayar hanya untuk di takut-takuti.

Wahana Ombak Banyu Di Pasar Malam Tradisional,Buat Kamu Yang Berani

Ini buat yang punya nyali besar,banyak orang tua yang melarang anaknya untuk mencoba wahana tersebut karena minim keselamatan. Alhasil Wahana Ombak Banyuk lebih banyak penonton dari pada yang mencobanya. Yang menarik dari wahana tersebut ialah melihat atraksi para petugas meliuk-liuk seperti ular.

Pasar Malam Tradsional
Ombak Banyu

Bukan hanya itu,terkadang mereka seperti menari sambil berayun pada besi-besi pinggir Ombak Banyu agar wahana itu terus tetap berputar-putar seperti terombang-ambing. Sementara pengunjung yang mencobanya tinggal duduk manis sambil pegangan yang erat biar tidak terpental. Bay The Way ada yang pernah terpental,atau cuma jadi penonton saja.

Tong Setan Pasar Malam Tradisional,Bisa Nyawer Buat Yang Punya Duit Lebih

Aksi ngebut sepeda motor di ruangan seperti tong,mereka berputar-putar sambil menunjukan aksinya kepada penonton “Tanpa Helm Lagi….!!!”. Asap yang ngebul keluar dari kenalpot,suara mesin yang bising menandakan para joki siap menunjukan aksinya. Atraksi yang para joki tunjukan seakan-akan seperti melawan gravitasi.



Baca Juga : Jalan-Jalan Ke Baduy Yuuk

Sekarang dengar-dengar Tong Setan di pasar malam tradisional saat ini memakai joki perempuan guna menambah daya tarik para pengunjung. Nyesel gak ? jaman dulu liat Joki Tong Setannya laki-laki.

 

A post shared by Liputan6.com (@liputan6) on

Ke Pasar Malam Tradisional Mampir Sekalian Ke Wahana Judi

Judi yang di maksud ialah judi roulette,biasa pada umumnya sering di jumpai di pasar malam tradisional. Cara mainya kita memasang uang taruhan di kolam angka,nominalnya pun bebas lalu bandar akan memutar roulette searah jarum jam. Jika jarum tersebut berhenti tepat di angka yang kita pilih,kita akan mendapatkan 2 kali lipat dari uang yang kita taroh. Masih ingat dulu saya pasang 200 perak,pulang-pulang membawa 2 ribu rupiah. Selain uang,rokok juga bisa di jadikan tarohan. Bagaimana dengan kamu ? menang atau kalah nih….

Ada Suara Otok-Otok Di Pasar Malam Tradisional

Bunyinya “klotok-klotok” jika di mainkan,padahal itu sebuah mainan kapal-kapalan. Karena efek dari bunyi tersebut dinamakanlah mainan tersebut dengan sebutan kapal otok-otok. Cara memainkan nya juga unik dan mudah,siapkan ember atau baskom bersisi air,lilin dan korek api. Pertama-tama masukan lilin ke dalam mainan kapal tersebut. Lalu isi lubang kenalpot kapal dengan air hingga penuh,jika semua sudah siap,nyalakan lilinnya. Diamkan beberapa saat hingga menguap kemudian kapal otok-otok akan berlayar mengarungi luasnya samudra ember. Masih ada yang menyimpan mainan itu tidak nih ?

Pasar Malam Tradsional
Pedagang Mainan Kapal Otok-Otok

 

Selain wahana bermain anak,masih banyak rupa-rupa yang ada di pasar malam seperti para pedagan DVD/VCD Bajakan,VCD Porno juga ada,odong-odong,berbagai macam kuliner dan jajanan seperti arum sari Gulali yang begitu khas selalu ada di pasar malam.



Baca Juga : Camping Santai Di Pulau Tidung

Pasar malam tradisional sekarang tidak semewah seperti dahulu,semua tergantikan dengan yang lebih modern berkat perkembangan jaman. Jaman sekarang anak kecil lebih memilih menghabiskan malam dengan bermain game Moba atau bermain video tiktok ketimbang menghabiskan waktu di pasar malam tradisional. Dengan begitu nostalgia keseruan pasar malam tradisional pada jaman dahulu tak akan terlupakan. Bagaimana dengan kamu,apakah punya kenangan tersendiri dengan Pasar Malam Tradisional.

 

A post shared by kemana-lagi (@rumilagi) on

14 thoughts on “Pasar Malam Tradisional,Wisata Malam Yang Mulai Di Lupakan

  1. Wahh bener bangett, di pasar malem ada memori sendiri dari hal yang lucu sampai yang bikin kesal..

    Paling nyebelin kalo ke pasar malem abis ujan, jalannya jadi becek banget dan kotor.. Abis penuh tanah liat semua sendal… Hehe

  2. Bener nih, tapi di daerah saya masih lumayan rame pasar malam. Apalagi saat hari libur dan setelah idul fitri. Maklum daerah saya masih pedesaan.

  3. Tong setan dulu paling bentar doang liatnya karena berisik, paling suka ngejar hadiah via lempar gelang ke catur

  4. Bener tuh, pasar malam tradisional sudah tergantikan oleh perkembangan zaman yang makin modern. Sekarang yang merajalela malah Main game bareng atau juga eksis di tiktok.

  5. Aku seneng loh sama pasar malam hahaha di daerah jagakarsa duluuuu masih ada pasar malam. Kayak gini segala permainannya muraaah banget, jajanannya juga. Ada tong setan dll. Memang ngeri sih karena faktor pengamanannya kurang. Tapi itu mungkin menjadi daya tarik tersendiri. Anak2ku pernah tau ttg ini dan ga terlupakan. Sekarang udah jarang ya hhmmm…:D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *