Liburan kali ini saya sengaja memilih solo backpacker Ke Purwakarta dengan destinasi Gunung Parang dan Air Mancur Sri Baduga. Malam sebelum hari H sempat bingung kesana naik apa ? Pakai transportasi umum atau pakai motor. Setelah merenung sekian menit akhirnya memutuskan membawa si Pingky.

Latar belakang saya yang biasa solo backpacker/traveling sendiri menggunakan transportasi umum. Kali ini saya coba ajak kekasih saya si pingky jalan jalan. Kejutan apa yang akan terjadi serta moment apa saja yang bakal saya temui di perjalanan nanti,saya belum tau. Itu menariknya melakukan perjalanan dengan cara Solo Backpacker/Traveling. Memulai start jam 04.30 pagi setelah adzan subuh,dengan di buatkan sarapan oleh nyokap tersayang. Maka di mulai lah perjalanan solo backpacker ke Purwakarta kali ini.
“Sengaja mengambil start jam 4.30 pagi,takut ada razia terutama di daeerah Karawang. Sikonnya pada waktu itu sedang ada razia gabungan Operasi Zebra. Yah… maklum SIM saya mati dan tidak mau ambil resiko,padahal estimasi perjalanan dari rumah ke Purwakarta cuma butuh satu waktu setengah jam”
Baca juga : Sisi lain Stone Garden Bandung yang lagi hits
Awal perjalanan semua berjalanan lancer,saya Cuma main speed 60-70Km/jam,pelan pelan tapi pasti dan disesuaikan dengan kondisi pingky yang tidak bisa diajak ngacir. Dan memasuki kota Karawang,hati mulai dag dig dug……
“sugesti saya akan ada razia di Karawang ternyata itu hanya sugest dan ketukan saya yang luar biasa”
Alhamdulilah perjalanan lancar tidak menemui tanda tanda ada razia. Namun memasuki perbatasan arah Cikampek,tiba tiba si pingky oleng rem kerasa blong. Sempat panic dan mengucapkan
“Astagfirloh….Istigfar dan bismilah”
Dari awal main speed 60-70km/jam,saya kurangi speednya menjadi 40-60km/jam. Bukan pelan pelan tapi pasti,melainkan makin pelan maikn gak pasti. Kalo seandainya ini trip rombongan (touring) pasti saya sudah jauh tertinggal.
“inilah enak nya jalan jalan sendiri,mau ngacir atau pelan pelan suka suka saya. Yang penting safety Riding ya sob….!!!!”
Dan akhirnya jam 7 pagi saya sudah tiba di kecamatan Plered Purwakarta,saya langsung di jemput pemilik Homestay yang sudah saya boking sebelumnya.

Istirahat dulu di Homestay,sambil menambah stamina untuk itinenary pertama panjat tebing via verrata gunung Parang. Oia saya belum cerita destinasi yang saya tuju pertama ini ialah Gunung Parang,dan berikut profil lengkap gunung Parang.
Gunung parang adalah objek wisata di Purwakarta yang menawarkan wisata seni budaya dan berbagai aktifitas wisata minat khusus seperti panjat tebing,mendaki gunung dan berkemah, Badega Gunung Parang terletak di Kampung Cihuni,Desa Sukamulya Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta Jawa Barat. Gunung Parang disebut sebut sebagai gunung batu andesit tertinggi di Indonesia dan di klaim sebagai tebing batu andesit tertinggi ke-2 se Asia,bahkan banyak pihak yang meyebutkan Gunung parang ini masuk dalam urutan 10 besar tebing alam tertinggi di dunia.

Semenjak dibuka dan di populerkan sebagai tempat wisata petualang minat khusus,gunung Parang terus di datangi oleh pemanjat tebing dari seluruh Indonesia termasuk dari manca Negara. Kini sobat bisa memanjat gunung Parang melewati tangga besi yang dinamakan Badega Teraje Beusi. Ide pembuatan teraje beusi ini berasal dari jalur jalur pendakian di dinding gunung yang ada di Italy,yang di kenal dengan istilah “Via Ferrata”. Wisata Via Ferrata ini mulai di operasikan akhir tahun 2015 dan merupakan yang pertama di Indonesia.
Tertarik ingin mencoba Badega Via Ferrata ? Sobat bisa memanjat tebing gunung Parang di tower 3 setinggi 300 meter dengan membayar 150K per orang termasuk alat dan guide. Cara memanjatnya juga sedarhana,sobat tinggal naik anak tangga besi menggunakan harness yang sudah disediakan dengan mengaitkan carbinner pada lintasan kawat baja sebagai pengamannya. Walaupun perelngkapan sudah safety dan di damping guide lokal professional. Anda harus tetap hati hati,karena aktivitas ini tak liput dari resiko berbahaya.
“Setelah membaca informasi tentang gunung Parang ini,pasti penasaran dan ingin mencobanya. Saya pun dengan tekad kuat ingin mencobanya”
For your informations !!! Gunung parang juga sering di liput media lokal maupun internasional dan tidak salah jika gunung Parang masuk bucket list liburan Solo Backpacker ke Purwakarta kali ini.
“Ayooo Pingky semangat pasti kuat…!!!”



“Sudah banyak yang tau kan waduk Cirata jadi tidak usah gue deskripsikan”


“Seprtinya saya salah riset deh….”
“Air Mancur Sri Baduga adalah air mancur buatan yang jadi kebanggan warga Purwakarta dan menjadi ikon Purwakarta. Konon katanya air mancur ini merupakan air mancur terbesar di Asia Tenggara terindah dan termegah. Air mancur yang bisa menari nari plus di iringi musik dan lampu efek. Lokasinya berada di pusat kota Purwakarta. Dan jadi top destinasi #pesonaindonesia”
Tips buat sobat yang mau mencoba Via Ferrata Gunung Parang
- Jangan datang di musim hujan
- Usahakan tiba saat pagi hari
- Boking dan reservasi terlebih dahulu
Untuk boking dan reservasi silahkan klik Klik Disini
Dalam setiap perjalanan pasti akan menemui hal hal yang tidak terduga lain nya,seperti pengalaman solo backpacker ke Purwakarta kali ini yang gagal mencoba via ferrata gunung Parang. Tapi rasa kesesalan itu hilang seketika ketika Melihat air mancur Sri Baduga yang lagi hits
View area di perkemahan oke deh, om 👍
Kayaknya enak banget buat kemah disana ☺