Pertama Kali Ikut Open Trip Jogja Dan Banyuwangi

Pertama Kali Ikut Open Trip

Whatts…… Ke Jogja pakai agen perjalanan,santai dulu sob…..!!!! ini juga baru pertama kali ikut Open trip kok. Sebenarnya bukan hanya Jogja aja,tetapi Banyuwangi (Kawah Ijen,Baluran & Pantai Bama) yang saya ikuti open trip kali ini. Saya juga tau kalau ke Jogja tanpa bantuan agen perjalanan juga bisa. Tapi kalau Banyuwangi tanpa open trip pikir-pikir dulu deh,apa lagi seperti saya pegawai kantoran yang liburnya terbatas dan hanya mengandalkan cuti,itu juga belum tentu cutinya di approve sama bos. Akan terasa sulit untuk menyusun itinerary liburan ke Banyuwangi.

Baca juga : Pertama kali kenalan dengan pihak agen Open Trip MyPermata Wisata

Alasan saya pertama kali ikut open trip ini

  • Murah

Untuk trip Joga dan Banyuwangi yang saya ikuti ini termasuk murah. Hanya 798K/pak udah bisa liat Blue Fire tanpa harus ribet nyusun itinerary

  • Meeting Point dari Jakarta

Pas banget tempat meeting point deket dari rumah

  • Nambah Pengalaman

Tidak dosa kan !!!! untuk nambah pengalaman dengan ikut Open Trip

  • Praktis

Praktis dan ekonomis,tidak ribet tinggal bayar terus berangkat



Itu adalah alasan saya kenapa lebih memilih memakai jasa agen perjalanan,

Langsung ke topic utama,hari yang di nanti pun tiba. Sepulang kerja saya langsung jemput partner trip kali ini,oia kenalin partner trip saya kali ini. Doi sudah yang kesekian kalinya ikut trip bareng saya,kalo mau kenalan silahkan follow IG nya Siti Aminah

Setelah jemput doi,saya langsung dari kostan menuju rumah di Bekasi. Guna melengkapi perlengkapan yang masih kurang. Padahal yang kurang tinggal kolor doank,ah ya sudahlah pakai kolor yang ada aja belum jamuran ini.

Siap-siap menuju lokasi meeting point di Parkir Timur Senayan pintu 5,kali ini menggunakan tranportasi online menuju lokasi meeting point. Setibanya di meeting point langsung check-in ke Tour Leader Mypermata Wisata. Jam 22.30 sesuai itinerary yang di buat pihak agen,30 orang rombongan langsung berangkat. Dari 30 orang rombongan tersebut tidak ada yang saya kenal,kenal mereka hanya dari grup WA yang di bentuk pihak agen Mypermata Wisata sebelumnya.

“Mati gaya,eaaaaaaa mati gaya !!!! saya yang biasa cuap-cuap dan biasa membawa orang jadi (Tour Leader) tapi kali ini berubah drastis. Keliatan seperti orang asing dan wajar saja ini baru pertama kenal dengan para rombongan”

“Minder….loh kok minder !!!! ada perasaan tensin dan malu,sepertinya mereka para rombongan rata-rata jam terbangnya sudah tinggi keliling Indonesia. Sementara saya hanya baru sebatas keliling pulau Jawa”

Ekpetasi saya,yang saya pikir peserta trip kali ini di dominasi oleh kaum ABG,ah biar dapat kenalan gitu… Tau-tau 70% peserta trip ialah kaum Ibu-ibu,Mbak-mbak yang doyan jalan-jalan. Dan mereka kebanyakan bukan baru pertama kali ikut open trip.

Pertama Kali Ikut Open Trip Jogja Dan Banyuwangi
Penampakan Bus Trip Kali Ini

“Gak kebayangan perjalanan saya sampai Banyuwangi Jawa Timur via darat,bisa ledes nih pantat”

Perjalanan dari meeting point menuju Jogja kurang lebih 18 jam. Dimana situasi tol Jakarta-Cikampek saat itu macet parah. Melihat itinerary perkiraan jam 1 siang sudah sampai Jogja dan ternyata jam 4 sore baru tiba di Jogja

Pertama Kali Ikut Open Trip Jogja Dan Banyuwangi
Sampai juga di Malioboro

“Padahal jika sampai lebih awal sesuai itinerary,masih banyak waktu untuk mengeksplore Jogja”

Ooooiiiaaa Jogja itu hanya trasit beberapa jam saja,sebelum melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi Jawa Timur sebagai agenda utama Open Trip kali ini.

Wellcome to Malioboro..

Setibanya di Malioboro,kali ini saya ajak Siti (Partner Trip yang saya ajak) ke Kraton Jogja. Dan ternyata kedatangan kita sudah teralu sore,pintu masuknya juga sudah di tutup. Apeeeeeeeeeessssssss !!!!!!

“Saya kan belum pernah masuk ke Keraton Jogja,ada apa sih di dalamnya ?? kali aja ketemu jodoh disana”

Pertama Kali Ikut Open Trip Jogja Dan Banyuwangi
Alun-Alun Keraton Joogja
Pertama Kali ikut Open Trip
Cantik Gak..
Pertama Kali ikut Open Trip
Ganteng Gak…
Pertama Kali ikut Open Trip
Akhirnya……

Cuma duduk manis aja di alun-alun kidul Keraton Jogja sambil makan gorengan dan menunggu Maghrib. Perintah tour leader,jam 9 harus sudah berkumpul kembali lagi di Bus untuk langsung menuju Banyuwangi. Masih tersisa 3 jam buat rombongan untuk memanfaatkan waktu keliling Jogja

“Buat saya tidak pernah bosan keliling Malioboro,cuma liat-liat aja belanja mah enggak !!!!”

Pegal muter-muter Malioboro  gak jelas,langsung kembali menuju bus. Setibanya di parkiran bus,saya liat peserta lain lengkap membawa oleh-oleh kaya Bakpia,Baju,Cendramata,Koteka dll. Sepertinya cuma saya yang tidak membeli oleh-oleh.

“Pede aja lah… Oleh-oleh mah gak penting,yang penting wibawa jangan sampai hilang. Kalau di Tanya kenapa tidak membeli oleh-oleh ?? Bilang saja mahal-mahaaall dan tidak ada yang cocok,masalah cleaarrrr”

Rombongan berkumpul lengkap tidak ada yang kurang,itinerary selanjutnya ialah perjalanan menuju Banyuwangi dengan estimasi perjalanan 14 jam. Banyuwangi itu kota impian saya untuk di kunjungi,terlebih lagi kota Banyuwangi pernah di nobatkan sebagai kota Pariwisata terbaik di Indonesia mengalahkan Bali dan Lombok tahun 2016,cuma lupa versi majalah apa ??? ada yang tau gak majalah apa,saya lupa.



Sudah tidak sabar melihat cantiknya Blue Fire yang sudah mendunia itu,dan ini ada perjalanan pertama kali pakai Open Trip menuju Banyuwangi.

Blue Fire i’m coming………!!!!!!!

Perjalanan Menuju Banyuwangi

Sejatinya kurang puas dan sedih karena harus meninggalkan Jogja menuju Banyuwangi. Loh kok sedih…… eeealah sedih yang gak berhasil masuk keraton Jogja,next trip kalau main ke Jogja Keraton Jogja masuk dalam list itinerary. Masih menggunakan bus pariwista yang sama,memulai start menuju Banyuwangi jam 9 malam.

”Tak terbayang rasanya nih pantat pasti pada kapalan,Jakarta-Jogja 18 jam dan Jogja-Banyuwangi 14 jam (menurut estimasi itinerary). Kalau gak kapalan paling tepos……”

Di dalam bus saya hanya tertidur saja tidak ada kegiatan lain,paling posting foto di Facebook dan Istagram biar bisa mamer kepada teman-teman di rumah. Hal yang biasa di lakukan kalau lagi sedang liburan yaa…kan !!!!. Beberapa kali dalam perjalanan menuju Banyuwangi untuk berhenti insoma,dan tepat jam 4 sore tiba juga di Banyuwangi kota paling ujung di Pulau Jawa.

“Welcome to Banyuwangi… Sunrise Of Java”

Kata orang-orang matahari terbit pertama di pulau Jawa ialah di kota Banyuwangi,makanya kota ini di juluki Sunrise Of Java. Namun kepopuleran Indentitas kota Sunrise Of Java memudar semenjak Kawah Ijen menjadi Top Destinasi dunia. Sebelum saya tiba di Banyuwangi,membayangkan kota ini seperti apa ?? apakah seramai Jogja,Bandung,Semarang ataupun kota-kota wisata pada umumnya.


Ternyata itu semua di luar ekspetasi saya,saya pikir bakalan sepadat kaya kota-kota wisata lainnya,ternyata tidak sama sekali bahkan yang saya liat Banyuwangi sepi,tata kota yang rapih,bersih,asri,lalu lintas yang tertib dan wajar saja kalau Banyuwangi mendapatkan predikat terbaik dari PBB urusan pariwisata mengalahkan Bali dan lombok tahun 2016.

“Kasih tepuk tangan dulu buat pemerintah Banyuwangi…….!!!!!”

Bukan cuma rapih dan bersih aja sih,jajajan disini pun murah-murah hal itu pun juga di rasakan oleh peserta lain. Sesampainya di alun-alun Banyuwangi,rombongan langsung di jemput menggunakan helf menuju homestay. Padahal sebelum menuju homestay saya tuh pengen banget muter-muter alau-alun dulu gitu. Tapi agenda selanjutnya ialah menuju Homestay.

“Gak enaknya kalau ikut open trip itu,harus tunduk dan patuh sama itinerary yang di buat,beda yaaa….kalau kita bikin itinerary sendiri”

Di homestay cuma tidur-tiduran aja selebihnya ngobrol ngalor kidul dengan peserta lain biar lebih akrab,sambil menunggu jam 12 malam nanti di jemput helf untuk menuju Platuding Taman Wisata Alam Kawah Ijen. Dan menyiapkan perlengkapan trecking seperti sepatu,senter,jaket pokoknya kaya pendaki kekinian lah dan sudah tidak sabar untuk melihat fenomena yang cuma ada 2 di dunia,salah satunya Blue Fire Kawah Ijen.



Mobil helf datang juga tepat jam 12 malam dan membangungkan semua peserta. Estimasi perjalanan dari homestay menuju Kawah Ijen kurang lebih 1 jam dengan kondisi jalan yang naik turun dan berliku. Dan akhirnya sampai juga di Platuding pos pintu masuk Taman Wisata Alam Kawah Ijen.

“Ayo…donk cepetan dah gak sabar nih membawa pulang si Blue Fire,eeehhh…#@$#^#$%&*”

Briping dulu baca doa dan kenalan dengan guide lokal kali ini. Bismilah……... Dengan di temani guide lokal yang sudah disiapkan oleh pihak agen,rombongan besiap untuk summit attack Kawah Ijen. Disini banyak sekali pemandu/guide lokal yang menawarkan jasa kepada pengunjung,terutama turis wisatawan asing.

“For Your Information : Gunung Ijen adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso Jawa Timur yang memiliki ketinggian 2.443 Mdpl. (Sumber : Wikipedia)”

Menurut orang yang sudah pernah tracking ke Kawah Ijen. Perjalanan tracking dari pos pintu masuk menuju puncak Gunung Ijen normalnya 1.30 jam dan turun menuju lokasi Kawah itu 45 menit. Sebenarnya saya bisa lebiih cepat dari waktu normal,karena ini rombongan yang peserta kebanyakan wanita dan tidak boleh berada di depan Guide. Mau tidak mau akhinya saya tembus 3 jam untuk sampai puncak Ijen dan 1 jam untuk turun ke lokasi Kawah Ijen.

“2 jam tracking waktu normal,tapi itu semua tergantung mental,fisik,gaya,wibawa,selera dan uang. Kalau tidak mau capek bisa pakai jasa taksi. Loh…..di gunung ada taksi mas ????? Ada,nantin saya ceritakan”

Kondisi track rata-rata 90% berpasir bukan anak tangga yang seperti biasa kita temui jikalau sedang mendaki gunung pada umumnya. Pantas saja dengan kondisi track seperti ini,warga setempat memanfaatkan dan menyediakan jasa taksi gunung bukan taksi online loh yaah….

“Eiiittsss,jangan di terjemahkan terlebih dahulu,taksi di gunung Ijen sebenarnya adalah sebuah gerobak yang telah di modifikasi sedemikian rupa. Sehingga bisa mengangkut manusia dan blereang hasil tambang,penggeraknya juga manusia bukan dengan mesin. Untuk tarifnya berkisar 600 untuk naik dan lebih murah harganya untuk turun. Gerobaknya ditarik dengan belt atau tali,2 orang diedapn menarik gerobak dan 1 orang di belakang untuk mendorong sekaligus mengendalikan rem. Buat kita yang mau memakai jasa taksi gunung Ijen tinggal duduk manis saja karena sudah disediakan busa biar lebih nyaman. Jadi jangen kaget dengan harga segitu karena akan di bagi rata”

Pertama Kali Ikut Open Trip
Taksi Ijen (Sumber : Google)

Semenjak banyak media asing yang meliput fenomena alam Blue Fire Kawah Ijen. Pengunjung atau turis dari berbagai negara membludak demi menyaksikan fenomena alam keindahan Blue Fire,begitu kata guide lokal. Bener banget apa yang dikatakan guide lokal,selama saya menikmati tracking sampai ke Kawah Ijen,pengunjung rata-rata 75% berasal dari luar negri,sampai sulit mebedakan mana mas-mas Jawa dan mana mas-mas Bule.



Sebelum menuruni atau turun ke Kawah Ijen untuk melihat fenomena Blue Fire,sangat disarankan memakai masker Buff gunanya untuk menghindari gas beracun yang keluar langsung kawah. Disana juga banyak yang menyewakan masker Buff dengan harga 25-30K.

“My Tips,buat yang tidak membawa masker pelindung amat disarankan menyewa di pos pintu masuk karena harga yang di tawarkan lebih murah. Jika menyewanya di atas harga berubah jadi mahal,dan masker ini sangat berguna sekali untuk tetap safety menyaksikan langsung fenomena Blue Fire Kawah Ijen”

Pertama Kali Ikut Open Trip
Dengan masker pelindung

Perjalanan tracking turun menuruni kawah harus tetap berhati-hati selain licin,kita juga berhadapan atau mengantri dengan pengunjung yang hendak kembali ke atas dan juga mengantri dengan para penambang blerang. Prioritaskan kasih jalur buat para penambang ya sob……!!!!

Trcking turun kebawah tetap di pandu oleh guide lokal semua rombongan termasuk saya. Ada rasa bahagia dan bangga bisa menyaksikan langsung fenomena Blue Fire yang hanya ada 2 di dunia Islandia dan Kawah Ijen Banyuwangi,keliatan nooorraakk yang saya rasakan langsung.

Pertama Kali Ikut Open Trip
Fenomena Api Biru
Pertama Kali Ikut Open Trip
Blue Fire

“Bule dari belahan dunia aja rela datang kesini hanya untuk menyaksikan langsung fenomena api biru Blue Fire,dan kita sebagai tuan rumah harus tetap bisa menjaga dan merawatnya”

Sayangnya kedatangan rombongan sampai di lokasi Blue Fire sudah sedkit telat Kesiangan. Waktu terbaik untuk terbaik untuk melihat langsung fenomena ini dari jam 1 dini hari hingga jam 5 pagi. Pesan dari Tour Leader dan guide jam 7 pagi kita sudah harus meninggalkan kawah karena gas yang keluar langsung bisa berbahaya buat kesehatan,dan benar saja mata saya ketika kena semburan gas yang keluar tersebut langsung pedih.

Pertama Kali Ikut Open Trip
Partner..
Pertama Kali Ikut Open Trip
Stay On Kawah Ijen

Setalah jadi saksi menyaksikan langsung fenomena alam ini,rombongan kembali menuju puncak gunung Ijen dan kembali turun ke pos Platuding TWA Kawah Ijen Karena masih ada itinerary selanjutnya ialah Taman Nasional Baluran dan Pantai Bama. Setibanya di pos platuding,rombongan kembali di jemput menggunakan helf untuk kembali ke homestay bersiap untuk bersih-bersih,istirahat,makan siang,cek out menuju Taman Nasional Baluran dan kembali pulang ke Jakarta.

“Bye…bye Kawah Ijen,jangan kangen ya keindahanmu akan selalu di kenang…”

Setelah semua sudah siap,rombongan kembali di antar dengan helf menuju alun-alun Banyuwangi dimana rombongan berpindah dari helf ke bus untuk itinerary selanjutnya menuju Baluran.

By the way ada yang pernah nonton film atau baca novel karya Asma Nadia yang berjudul Jilbab Traveler Dimana sang penulis mempromosikan keindahan Taman Nasional Baluran termasuk Kawah Ijen.

Pertama Kali Ikut Open Trip
Film : Jilbab Traveler Love Sparks In Korea

Taman Nasional Baluran atau biasa di sebut The Little Afikanya Indonesia ialah sebuah padang savana atau rumput yang mirip banget kaya Afrika. Disini sobat bisa melihat hewan-hewan yang berkeliaran bebas seperti rusa,kerbau,berbagai macam jenis unggas dan monyet yang berkeliaran bebas di sini.

“Kira-kira ada Singa atau Harimau gak yah”

Sepertinya sih gak ada,kalaupun ada lalu di biarkan berkeliaran nanti yang ada pengunjung bisa di mangsa. Dan berhati-hati jika berkunjung kesini buat yang membawa makanan,karena monyet yang berkeliaran disini genit dan nakal-nakal.

Pertama Kali Ikut Open Trip
Dengan Background Gunung Baluran
Pertama Kali Ikut Open Trip
Bareng para peserta
Pertama Kali Ikut Open Trip
Partner…
Pertama Kali Ikut Open Trip
Monyet aja paham…
Pertama Kali Ikut Open Trip
Dilarang mengijak rumput juga yah..
Pertama Kali Ikut Open Trip
Icon Taman Nasional Baluran

Moment terbaik untuk menikmati alam terbuka ini ialah dengan menggunakan Jeep terbuka. Pihak pengelola juga menyewakan Jeep terbuka untuk pengnujung. Selain padang savana yang indah ini,pengunjung juga akan mendapatlkan bonus. Ialah sebuah pantai yang tersembunyi,Pantai Bama.

Pertama Kali Ikut Open Trip
Pantai Bama
Pertama Kali Ikut Open Trip
Kalo Mantan Jangan Di Buang

Pantai Bama ini sepi seperti suga tersembunyi,mungkin belum banyak informasi tentang pantai ini. Tidak usah khawatir dengan fasilitas disini,karena sudah tersedia kantin,mushola dan toilet. Untuk menuju lokasi pantai Bama,ikuti saja jalan lurus dari Savana Dekol hingga menemukan jalan buntu untuk sampai pintu masuk Pantai Bama. Keunikan pantai Bama ialah di kelilingi hutan mangrove,berjalan sedikit menyusuri jalan setapak pengunjung bisa menikmati uniknya tunbuhan mangrove dari dekat. Nah… disini nih paling banyak monyet berkeliaran.



Trip kali ini Jogjakarta-Banyuwangi (Kawah Ijen-Taman Nasional-Baluran & Pantai Bama) selseai. Tidak ada yang terluka,yang tertinggal hanya kenangan. Tepat jam 4 sore semua rombongan kembali ke Jakarta dengan selamat sampai tujuan.

Ada yang bikin saya bingung,dimana-mana yang terkenal itu nama Gunung nya bukan nama Kawah nya. Sebagai contoh ?Gunung tertinggi di Jawa Tengah ialah Gunung Selamet,tapi kalo saya di tanya nama kawah Gunung Selamet pasti saya mikir lagi untuk menjawabnya. Berbeda dengan Kawah Ijen ? Orang-orang lebih mengenalnya dengan Kawah Ijen ketimbang Gunung Ijen,ah….. ya sudahlah mungkin itu hanya sugesti saya !!!!!!!! #Intro

9 thoughts on “Pertama Kali Ikut Open Trip Jogja Dan Banyuwangi

  1. Seru kali ya. Kapan2 harus coba open trip nih. Soalnya saya jago kandang, beraninya bareng temen2 yg udah dikenal aja. Hehehe

  2. Haloo ka salam kenal! Aku ada rencana mau ikut trip sejenis juga nih taun ini, mau nanya, pegel bgt gaksih kak naik bis selama itu? :”)

  3. Kayaknya si Mas ini teman perjalanan yang menyenangkan ya.
    Kocak dan humoris.

    Baidewei, subway,
    Kog pas ke taman nasional Baluran, partnernya ganti Mas?
    Bikin kepo aja!^^

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *