Camping Ceria Di Bukit Seroja, Catatan Perjalanan Solo Backpacker Ke Dieng

Camping Bukit Seroja Wonosobo

Sebenarnya gue merencanakan untuk liburan di Pantai Menganti Kebumen. Karena faktor cuaca pada saat itu (Gelombang Tinggi). Hingga akhirnya membuat trip alternatif, mencari destinasi yang jarang di ulas baik travel blogger maupun situs media travel online. Terpilih lah Bukit Seroja Wonosobo. Destinasi tersebut merupakan destinasi baru yang sedang dikembangkan. Ingin merasakan sensasi berbeda, kebetulan disana ada acara ‘Camping Ceria’ merayakan malam pergantian tahun, fix gue berangkat kesana sendiri (Solo Backpacker) dan ikut acara Camping Ceria di Bukit Seroja Wonosobo.

Perjalanan Menuju Bukit Seroja Wonosobo, Tapi Malah Naik Bus Jurusan Jogja. Sebuah Drama Memalukan

Camping Bukit Seroja Wonosobo
Terminal Mendolo Wonosobo

Sedih! Itulah yang gua rasakan karena tidak mendapatkan tiket Bus (Sinar Jaya, Pahala Kencana dan Rosalia) jurusan Bekasi-Wonosobo. Dan terpaksa membeli tiket bus Pariwisata seharga 160 ribu. Bus Pariwisata sendiri memang selalu hadir saat musim mudik atau liburan tiba. Semua kota di Jawa Tengah maupun Timur pasti ada namun harganya lebih mahal. Kalo gue sih nyebutnya sebagai bus dadakan.

Dari pihak agen, bus berangkat jam 7 malam. Namun bus tersebut tak kunjung tiba, katanya masih di Merak. Jadi cerita-nya gue di bohongin dari pada nungguin lama, gue disarankan naik bus pariwisata yang jurusan Jogja. Nanti di Ajibarang, akan di oper dengan bus lain jurusan Wonosobo. Pikir gue gpp ikut apa kata pihak agen, yang penting bus nya bagus, cakep, smoking area dan ada toilet nya. Pihak agen bertanggung jawab, jadi saat pindah bus tidak perlu membayar lagi.

Dari pada menunggu lama, gua men’iya’kannya. Tepat jam 7 malam, akhirnya berangkat ikut bus pariwisata jurusan Jogja. Sellooowww! Setiap perjalanan pasti ada saja tantangannya. Jam 2 malam, sampai juga di Ajibarang. Saat asyik tertidur, gua langsung dibangunkan sama kondektur untuk siap-siap pindah bus.

Turun dari bus melihat kondektur sedang memberhentikan bus lain, entah dari mana arahnya yang jelas itu jurusan Wonosobo. Gua langsung disuruh naik, drama pun dimulai. Saat itu kondisi bus sudah full seat, mau tidak mau akhirnya gue berdiri. Drama dimana gua layak disebut sebagai penumpang gelap. Dari Ajibarang sampai Banjar gua menahan kaki (Berdiri) ditambah menahan kantuk dan maluuu!!

Sebelum Menuju Bukit Seroja, Mampir Dulu Ke Candi Arjuna

Camping Bukit Seroja Wonosobo
Komplek Candi Arjuna

Jam 6 pagi sampai juga di terminal Mendolo Wonosobo. Terminal ini adalah salah satu terminal terindah dan terfavorit bagi gua. Keramah-tamahan penduduk lokal, murah-murah dan bebas calo yang bikin betah berlama-lama. Sambil menunggu jam 8 pagi, gua putuskan istirahat, mencari tiket pulang untuk esok hari dan sarapan. Seperti biasa, ramai para pendaki yang akan mendaki Prau, Sumbing dan Sindoro.

Beberapa kali gua kenalan dengan mereka, bahkan mereka bingung melihat gua datang sendiri. Ketika mereka bertanya, mau muncak ke mana? Gua jawab Bukit Seroja. Mereka bingung dan baru mendengar destinasi tersebut. Buat gua! ini namanya petualang, mencari destinasi baru yang belum banyak orang mendengarnya. Semantara Prau, Sumbing dan Sindoro sudah terlalu anti mainstream. Memilih ikut Camping Ceria Di Bukit Seroja Dieng, pilihan tepat. 

Camping Bukit Seroja Wonosobo
Ayo Camping Bareng

Tiket pulang esok hari sudah ditangan dengan bus Sinar Jaya. Tepat jam 8 pagi, Solo Backpacker ke Dieng dimulai. Dari terminal Mendolo dilanjutkan dengan micro bus jurusan Dieng tarif 20K. Dalam perjalanan, gua menyatu dengan mereka pendaki yang ke Prau. Seperti biasa, kita mengobrol dan saling berkenalan datang dari mana.

Jam 10 pagi, sampai juga di Dieng. Destinasi pertama gua memilih Candi Arjuna. Untuk kesekian kalinya mampir ke Candi indah ini. Dengan tiket 15K, mulai menikmati sudut demi sudut komplek Candi Arjuna. Situasi saat ini ramai sekali, maklum liburan akhir tahun jadi terlihat padat. Sedihnya, resiko Solo Backpacker itu tidak ada yang fotoin. Ekspetasi dapat dokumentasi cantik, namun realitanya? Ya sudahlah….

Camping Bukit Seroja Wonosobo
Pintu Masuk Bukit Seroja

Kondisi yang padat, gua putuskan keluar dan mencari makan ‘Mie Ongklok’. Sayang banget berkunjung ke Dieng jika tidak mencicipi makanan khas tersebut. Dengan harga per porsi 8K Plus es teh anget 3K, perjalanan di lanjutkan menuju Bukit Seroja Wonosobo untuk ikut acara Camping Ceria.

Ikut Camping Ceria Bukit Seroja, Satu-Satunya Peserta Dari Jakarta

Camping Bukit Seroja Wonosobo
Peserta Camping

Dari Candi Arjuna, kembali naik micro bus ke arah ke Kejajar dan turun di gardu PLTA Garung tarif 10K. Lalu di lanjutkan naik ojek 25K sampai lokasi. Perjalanan menuju Bukit Seroja, di pandu oleh admin IG @serjoa_hits lewat pesan What’s App. Sebelum hari H, gua minta informasi acara apa saja nanti disana. Sekalian minta bimbingan untuk bisa sampai lokasi. 

Camping Bukit Seroja Wonosobo
Camping Ceria Bukit Seroja

Setibanya di lokasi, langsung menghubungi adminnya. Ketemu, kenalan dan gua menceritakan perjalanan gua sampai bisa ke Bukit Seroja. Dan ternyata dia merangkap sebagai Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Dia bertanya tujuannya ikut acara tersebut untuk apa karena gua satu-satunya peserta dari Jakarta.

Mendengar merangkap sebagai Pokdarwis, langsung antusias luar biasa. Gua bercerita kalo gua Travel Blogger dan Travel Content Writer. Ikut karena sedang mencari destinasi baru yang belum banyak di ulas baik blogger maupun media travel online. Rensponnya sangat bagus, dia meminta untuk bantu di promosikan karena Bukit Seroja Wonosobo merupakan wisata baru yang kini sedang di kembangkan. Dengan senang hati, tujuan datang kesini bukan hanya untuk menghabiskan malam tahun baru saja. Sejatinya, tugas utama Travel Blogger ialah ikut membantu mempromosikan wisata yang telah di kunjunginya.

Camping Bukit Seroja Wonosobo
Suasana Saat Malam Hari

Jika tahun lalu sendirian camping di Telaga Cebong Dieng, kali ini menjajal camping di Bukit Seroja Dieng. Percaya diri meskipun nanti akan melewati malam pergantian tahun sendiri tanpa sandaran, perhatian dan kasih sayang. Kalian harus coba ini baru yang namanya disebut keluar dari zona nyaman. 

Baca Juga : Sendirian Camping Di Telaga Cebong Dieng

Camping Bukit Seroja Wonosobo
Dikelilingi Perkebunan Teh

Sayangnya cuaca saat itu sedang tidak bagus, sepanjang malam disertai hujan. Suhunya lumayan bikin menggigil, tapi tak sedingin di Telaga Cebong. Meskipun hujan, sesuai dengan janji panitia, bakal ada acara festival musik dan pesta kembang api. Kebayang gak sih serunya seperti apa? Camping sambil menikmati acara musik. Cuma disini, Bukit Seroja kalian bisa merasakan pengalaman ini.

Camping Bukit Seroja Wonosobo
Kapal Siap Berlayar

Sambil menantikan detik-detik pergantian tahun, tak banyak yang gua lakukan di dalam tenda. Diluar hujan, sedangkan di panggung utama panitia sedang asyik menghibur para peserta camping ceria lewat pagelaran musik. Bukit Seroja rekomendasi banget buat kalian yang ingin merasakan pengalaman yang berbeda. Semoga tahun depan, panitia kembali membuat acara seperti ini.

Detik-detik malam pergantian tahun akhirnya tiba. Meskipun diselimuti gerimis manis, pesta kembang api tetap meriah. Dari Bukit Seroja ini, gua bisa melihat kembang api dari berbagai sudut kota Wonosobo. Yah walaupun berkabut tapi cukup buat menikmati detik-detik malam pergantian tahun. Selamat tahun baru 2019, semoga di tahun ini Bukit Seroja terus berkembang dan menjadi salah satu destinasi andalan.


Waktunya tidur dan menset alarm agar bisa melihat matahari terbit pertama 2019 di Bukit Seroja. Katanya matahari terbit dari sini tak kalah indahnya dengan matahari terbit dari Prau atau Sikunir. Alarm berbunyi dan sayang…!! Efek dari gerimis semalaman, matahari terbit tidak terlihat sempurna. Mungkin lain kali harus kesini lagi saat cuaca cerah atau musim kemarau. Rasa kekecewaan gua terobati karena keindahan Telaga Menjer, pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Kembang menjadikan Bukit Seroja terlihat sempurna.

Sisi Lain Keindahan Bukit Seroja Wonosobo

Tak hanya untuk camping, disini spot terbaik menikmati keindahan Telaga Menjer. Karena disini lah, bisa melihat Telaga tersebut dari atas. Selain itu, nampak dari kejauhan Gunung Sindoro dan Gunung Kembang yang begitu sempurna. Para pemuda pengiat wisata ikut terlibat dalam mengembangkan destinasi tersebut. Terbukti banyak dibangun spot selfie buat pecinta foto-foto. Sementara sebelum masuk lokasi, perkebunan teh yang mengelilinginya sungguh menyegarkan pikiran. Keindahan Bukit Seroja Wonosobo tak perlu diragukan lagi.

Baca Juga : Camping Cantik Di Bukit Kosakora Gunung Kidul Jogja

Fasilitas Dan Tiket Masuk
Camping Bukit Seroja Wonosobo
Matahari Terbit

Fasilitas yang tersedia sudah cukup memadai. Seperti parkir, toilet, kantin dan Mushola. Tiket masuknya sangat terjangkau, hanya 10K per orang. Karena Bukit Seroja wisata baru yang sedang di kembangkan, untuk penginapan belum tersedia. Alternatifnya bisa mencari penginapan di Dieng. Atau mau lebih seru lagi, bisa camping ceria disini. Repot membawa peralatan camping tak perlu khawatir, para pemuda penggiat wisata Bukit Seroja menyediakan berbagai macam tenda yang bisa di sewakan. Untuk informasi rental bisa KLIK DISINI

Alamat Dan Rute Menuju Bukit Seroja Dieng

Bukit Seroja berada di perbatasn Desa Maron dan Desa Tlogo Kecamatan Garung Wonosobo. Pemerintah desa setempat terus berupaya membuka akses jalan masuk menuju lokasi wisata. Termasuk membenahi sejumlah infrastruktur pendukungnya.

Jika menggunakan kendaraan umum, silahkan naik micro bus jurusan Dieng dan turun di Gapura PLTU Garung. Dilanjutkan naik ojek untuk sampai lokasi. Jika dengan kendaraan pribadi, dari kota wonosobo silahkan ambil jalur Wonosobo – Dieng. Sesampainya di pasar garung, kamu akan memukan pertigaan, masuk ke kiri (yang ada gapuranya). Ikuti jalan tersebut dan lihat plang petunjuk arah ke wisata alam seroja. Jarak dari pasar garung ke lokasi bukit seroja ini sekitar 4 km lagi.

Jadi bagaimana? tertarik menikmati keindahan Bukit Seroja yang keindahan tak perlu diragukan lagi.




21 thoughts on “Camping Ceria Di Bukit Seroja, Catatan Perjalanan Solo Backpacker Ke Dieng

  1. Kapal-nya itu instagrammable banget ya……kalau foto dengan latar belakang alam sekitarnya bener2 spt sdg berada di tengah lautan

  2. Perjalanan yg seru. Apalagi kalo baru pertama kali & gak begitu tau rute bis. Sendirian pula… Lengkap sudah

  3. Mas rumi, mau nanya hehe.. Di terminal Mendolo udah ada minibus ke arah dieng yg ngetem? Soalnya ada yg bilang kalau minibusnya ngetemnya gak di terminal Mendolo tp di rs wonosobo..

    1. Dari terminal Mendolo kok kak, kalo yang dari Rs itu jg bisa. Kalo travelers dari jakarta ke terminal mendolo dulu untuk cari tiket pulang, Lanjut naik bus jurusan Dieng dari mendolo

  4. Sip makasih mas, gara-gara postingan ini saya punya referensi, kebetulan teman-teman pada ngajakin ke dieng tp belum tau tujuannya.

  5. Tumben cerah, biasanya daerah sana full kabut. Gak tau kenapa biasanya kalau ke Wonosobo suka kena kabut mulu.. tapi selalu ngangenin kabutnya, mwhehe..

  6. Broo…..ntu bisa buat family camp tidak ya
    suhu terendah malam hari di san nyampe berapa derajat broo….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *